Jumat, 16 Januari 2015

Menggali Kearifan Cerita Dengan Silence, Stillness, Solitude (3S)

Apabila Anda membaca sebuah cerita bak makan kacang, tidaklah membantu mendapatkan makna dan kearifan sebuah cerita. Lalu, adakah bagaimana caranya? Penulis mengajak pembaca untuk memahami bagaimana bersikap hening, diam dalam kesendirian, agar dapat merajut kearifan yang dimaksudkan.

Pembaca diperkenalkan di sini konsep atau rumus 3S/ 3K : Silence = Keheningan, Stillness = Kediaman, dan Solitude = Kesendirian. Melalui jalan ini, kearifan itu bisa ditemukan. Inilah kekayaan daripada cara Bangsa Timur menemukan kearifan, demikian Carl Jung, psikolog berkebangsaan Swiss.

Konsep ini diolah-ulang atau disederhanakan Ron Holland dalam bukunya yang berjudul  Talk and Grow Rich” (1996 : 1-24). Holland bukan seorang filsuf, bukan juga teolog, tetapi seorang penjual yang nyaris putus asa akibat hasill pahit yang dialaminya. Setelah mengarungi kegagalannya, ia memutuskan untuk bangkit kembali dengan berbekal kiat yang disajikan dalam buku tersebut di atas, yang menekankan 3S atau 3K. Katanya, yang Anda perlukan sebagai jawaban atas segala persoalan adalah konsep yang dirumuskan sebagai 3S atau 3K, ialah : Silence = Keheningan, Stillness = Kediaman, dan Solitude = Kesendirian.

Rumusan ini adalah suatu kekuatan besar yang juga digunakan antara lain oleh Mozart, Einstein, Carnegie, Shakespeare, Emerson, dan Edison. Rahasia kekuatan rumusan ini terletak dalam meditasi, dalam keheningan, kediaman dan kesendirian, yang disebut 3S / 3K . Mengapa ? Karena melalui 3S / 3K, terciptalah saat untuk menyadari banyak hal.

Cobalah untuk mengosongkan pikiran Anda, cobalah bermeditasi, menyerahkan segala persoalan kepada alam bawah sadar, yang merupakan  master mind, dorongan terbesar dan terkuat serta kreatif.  Alexander Graham Bell dan Elmer Gates, setelah mengadakan observasi, menyatakan bahwa otak berfungsi sebagai stasiun penerima sekaligus sebagai stasiun pengirim getaran pikiran, ibarat radio yang berbunyi keras dalam kamar. Tentu Anda tidak mampu mendengarkan yang keluar dari 8 radio masing-masing  sekaligus. Itulah sebabnya, untuk mendengarkan suara alam bawah sadar yang tidak mampu bersaing dengan suara-suara di sekitar Anda, Anda memerlukan keheningan, kediaman, dan kesendirian.

Ketika penemu terbesar yang bernama Edison ditanya bagaimana ia memecahkan permasalahannya, ia menjawab, ”Ketika Anda terdiam, itulah saat ketika Anda mulai sedikit demi sedikit menyadari banyak hal.”

Masyarakat pegunungan Himalaya berpendapat, bahwa rahasia besar dalam kehidupan adalah tercapainya suatu tindakan tanpa melalui tindakan apa pun. Apa artinya ? Perhatikan perumpamaan berikut. Matahari adalah pusat dari sistem tata surya kita. Segala sesuatu dalam tata surya berotasi mengelilingi matahari. Setiap makhluk hidup di planet tergantung pada satu kekuatan ini, tanpa kekuatan ini segala kehidupan akan lenyap dalam beberapa jam saja. Bagaimana pun matahari tetap dalam keheningan, kediaman dan kesendirian. Matahari tidak bergerak terburu-buru ke sana ke mari, justru benda-benda lainlah yang berotasi mengelilingnya.

Coba perhatikan juga sikap eksekutif tingkat atas dalam sebuah perusahaan besar. Apakah ia pergi kian kemari, apakah ada orang yang berani menyelonong keluar masuk kantornya, apakah telponnya berdering terus, dan apakah ada radio yang dibunyikan keras-keras ? Tidak ! Ia hanya duduk di sana dalam keheningan, kediaman dan kesendirian, walau segala sesuatu berputar mengelilinginya.

Kalau ada telpon masuk, sekretaris yang menerima; dan orang tidak bisa keluar masuk ruangnya dengan sembarangan karena para pembantu dan pegawainya yang sedang duduk dan mengawas di sana. Para pegawai melaksanakan semua aktivitas untuknya.

Analogi di atas bermaksud menunjukkan, bahwa untuk mencapai suatu tujuan, orang tidak perlu lari ke sana ke mari, berteriak-teriak dan mengerjakan segala sesuatu dengan terburu-buru (Lain halnya jika seorang atlet atau pengemudi mobil balap).

Arthur Schopenhaur, seorang filsuf Jerman abad ke-19 berpendapat, bahwa kesunyian sangat penting. Kesunyian mempunyai manfaat bagi kemandirian.  Semua keberhasilan, dan semua kekayaan yang diperoleh, awalnya berasal dari ide. Tetapi berasal dari manakah ide tersebut ? Anda tidak bisa hanya duduk dan berpikir untuk menciptakan suatu penemuan, untuk membuat barang yang nantinya bakal dijual laris. Ide datang kepada Anda di saat Anda tidak berpikir. Inilah yang menjadi rahasia meditasi, mengosongkan pikiran. Leonardo da Vinci  biasa menatap ke arah ujung setumpuk abu selama berjam-jam. Dengan tiba-tiba pikiran bawah sadarnya mengilhamkan ide yang mengejutkan. Ia yang berbakat terangkat menjadi orang genius. Jadi, dengan keluar dari pikiran kita, sekali dalam sehari, kita dapat menemukan pikiran sehat.

          Anda yakin dan mau mencobanya ? Simak dulu tulisan saya yang berjudul “ Langkah Membangun Silence, Stillness, Solitude (3S)”.  

Sumber :

Holland, R, Talk And Grow Rich – Mendongkrak Penjualan Hanya Dengan Bicara, Gramedia, Jakarta, 1996.
Jati, R, Segelas Susu, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2005.
Kamari, FX, Kearifan, Cerita, Wejangan, dan Keheningan, Yayasan Indonesia -India, Yogyakarta, 2010.
Song. C.S, Sebutkan Nama-Nama Kami – Teologi Cerita dari Perspektif Asia, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1989.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar