Apabila Anda membaca sebuah cerita bak makan kacang,
tidaklah membantu mendapatkan makna dan kearifan sebuah cerita. Lalu, adakah
bagaimana caranya? Penulis mengajak pembaca untuk
memahami bagaimana bersikap hening, diam dalam kesendirian, agar dapat merajut
kearifan yang dimaksudkan.
Pembaca
diperkenalkan di sini konsep atau rumus 3S/ 3K
: Silence = Keheningan,
Stillness = Kediaman,
dan Solitude = Kesendirian.
Melalui
jalan ini, kearifan itu bisa ditemukan. Inilah kekayaan daripada cara Bangsa
Timur menemukan kearifan, demikian Carl
Jung, psikolog berkebangsaan Swiss.
Konsep
ini diolah-ulang atau disederhanakan Ron
Holland dalam bukunya yang berjudul “Talk
and Grow Rich” (1996 : 1-24). Holland bukan seorang filsuf, bukan juga
teolog, tetapi seorang penjual yang nyaris putus asa akibat hasill pahit yang
dialaminya. Setelah mengarungi kegagalannya, ia memutuskan untuk bangkit
kembali dengan berbekal kiat yang disajikan dalam buku tersebut di atas, yang
menekankan 3S
atau 3K.
Katanya, yang Anda
perlukan sebagai jawaban atas segala persoalan adalah konsep yang
dirumuskan sebagai 3S atau 3K, ialah : Silence = Keheningan, Stillness = Kediaman, dan Solitude =
Kesendirian.
Rumusan
ini adalah suatu kekuatan besar yang juga digunakan antara lain oleh Mozart, Einstein, Carnegie, Shakespeare, Emerson,
dan Edison. Rahasia kekuatan rumusan
ini terletak dalam meditasi, dalam keheningan, kediaman dan kesendirian, yang
disebut 3S / 3K
. Mengapa ?
Karena melalui 3S / 3K, terciptalah saat untuk menyadari
banyak hal.
Cobalah
untuk mengosongkan pikiran
Anda,
cobalah
bermeditasi, menyerahkan segala persoalan kepada alam bawah sadar, yang
merupakan master mind, dorongan terbesar dan terkuat serta kreatif. Alexander Graham Bell
dan Elmer Gates, setelah mengadakan
observasi, menyatakan bahwa otak berfungsi sebagai stasiun penerima sekaligus
sebagai stasiun pengirim getaran pikiran, ibarat radio yang berbunyi keras
dalam kamar. Tentu Anda
tidak mampu mendengarkan yang keluar dari 8 radio masing-masing sekaligus. Itulah sebabnya, untuk
mendengarkan suara alam bawah sadar yang tidak mampu bersaing dengan
suara-suara di sekitar Anda,
Anda
memerlukan keheningan, kediaman, dan kesendirian.
Ketika
penemu terbesar yang bernama Edison ditanya
bagaimana ia memecahkan permasalahannya, ia menjawab, ”Ketika Anda
terdiam, itulah saat ketika Anda mulai sedikit demi
sedikit menyadari banyak hal.”
Masyarakat
pegunungan Himalaya berpendapat, bahwa rahasia besar dalam kehidupan adalah
tercapainya suatu tindakan tanpa melalui tindakan apa pun. Apa artinya ?
Perhatikan perumpamaan berikut. Matahari adalah pusat dari sistem tata surya
kita. Segala sesuatu dalam tata surya berotasi mengelilingi matahari. Setiap
makhluk hidup di planet tergantung pada satu kekuatan ini, tanpa kekuatan ini
segala kehidupan akan lenyap dalam beberapa jam saja. Bagaimana pun matahari
tetap dalam keheningan, kediaman dan kesendirian. Matahari tidak bergerak
terburu-buru ke sana ke mari,
justru benda-benda lainlah yang berotasi mengelilingnya.
Coba
perhatikan juga sikap eksekutif tingkat atas dalam sebuah perusahaan besar.
Apakah ia pergi kian kemari, apakah ada orang yang berani menyelonong keluar
masuk kantornya, apakah telponnya berdering terus, dan apakah ada radio yang
dibunyikan keras-keras ?
Tidak ! Ia hanya duduk di sana dalam keheningan, kediaman dan kesendirian,
walau segala sesuatu berputar mengelilinginya.
Kalau
ada telpon masuk, sekretaris yang menerima; dan orang tidak bisa keluar masuk
ruangnya dengan sembarangan karena para pembantu dan pegawainya yang sedang
duduk dan mengawas di sana. Para pegawai melaksanakan semua aktivitas untuknya.
Analogi
di atas bermaksud menunjukkan, bahwa untuk mencapai suatu tujuan, orang tidak
perlu lari ke sana ke mari, berteriak-teriak dan mengerjakan segala sesuatu
dengan terburu-buru (Lain halnya jika
seorang atlet atau pengemudi mobil balap).
Arthur Schopenhaur, seorang filsuf Jerman abad ke-19
berpendapat, bahwa kesunyian sangat penting. Kesunyian mempunyai manfaat bagi
kemandirian. Semua keberhasilan, dan
semua kekayaan yang diperoleh, awalnya berasal dari ide. Tetapi berasal dari
manakah ide tersebut ? Anda tidak bisa hanya duduk dan berpikir untuk
menciptakan suatu penemuan, untuk membuat barang yang nantinya bakal dijual
laris. Ide datang kepada Anda di saat
Anda tidak berpikir. Inilah yang menjadi rahasia meditasi,
mengosongkan pikiran. Leonardo da Vinci biasa menatap ke arah ujung setumpuk abu
selama berjam-jam. Dengan tiba-tiba pikiran bawah sadarnya mengilhamkan ide
yang mengejutkan. Ia yang berbakat terangkat menjadi orang genius. Jadi, dengan
keluar dari pikiran kita, sekali dalam sehari, kita dapat menemukan pikiran
sehat.
Anda yakin dan mau mencobanya ? Simak
dulu tulisan saya yang berjudul “ Langkah Membangun Silence,
Stillness, Solitude (3S)”.
Sumber :
Holland,
R, Talk
And Grow Rich – Mendongkrak Penjualan Hanya Dengan Bicara, Gramedia, Jakarta, 1996.
Jati, R, Segelas
Susu, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2005.
Kamari,
FX, Kearifan,
Cerita, Wejangan, dan Keheningan, Yayasan Indonesia -India, Yogyakarta,
2010.
Song.
C.S, Sebutkan
Nama-Nama Kami – Teologi Cerita dari Perspektif Asia,
BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar