Jumat, 16 Januari 2015

Langkah Membangun Silence, Stillness, Solitude (3S)

Penganut Buddha mempunyai cerita menarik dalam hubungannya dengan dasar kekuatan. Pada waktu itu, para dewa sedang memikirkan tempat yang cocok untuk menyembunyikan suatu dasar kekuatan, agar tidak ada orang yang bisa mengambil dan memanfaatkan potensi kekuatan yang luar biasa tersebut.

          Seorang dewa menyarankan agar kekuatan itu disimpan di puncak gunung yang paling tinggi, tetapi dewa lainnya tidak setuju dan berpendapat cepat atau lambat orang akan berusaha mencari dan mengambilnya. Sekali pun sudah disembunyikan di puncak gunung,  pasti tetap akan bisa diketemukan. Kemudian dewa lainnya mengusulkan agar disembunyikan di dasar laut saja. Usul itu juga dibantah oleh dewa lain yang berkata, bahwa walau disimpan di dasar laut, pasti juga akan diketemukan. Ada usul lain lagi, bagaimana kalau dasar kekuatan itu ditanam saja di dalam tanah, tetapi sama halnya dengan usul-usul yang lain, usul yang ini juga dibantah, sebab ada dewa yang mengatakan bahwa meskipun sudah dipendam, orang masih bisa menggalinya. Akhirnya, setelah mendengarkan perdebatan-perdebatan tersebut, seorang dewa bijaksana yang sudah tua mengatakan agar dasar kekuatan tersebut disembunyikan saja di dalam diri orang itu sendiri, sebab seperti dikemukakannya, ”Orang tidak akan pernah berpikir untuk mencarinya ke sana”.  Dan usul itu pun dilaksanakan.

          Pujangga kenamaan Cary berpendapat yang sama di saat dia menulis : “Usaha keras bukanlah untuk menghilangkan rasa sakit dan keraguan. Dalam kesenangan, suara gaduh bergemuruh. Kedamaian yang Anda cari di luarnya, hanya diketemukan di dalamnya”.

          Winston Churchill, seorang dari orator terbesar dunia, dahulu biasa menghabiskan waktunya selama berjam-jam seorang diri, dan ia pulalah yang  menulis, ”Pohon yang sendirian, jika pohon itu tumbuh, pohon tersebut menjadi kuat ”.

          Berikut langkah atau panduan membaca dalam keheningan untuk mendapatkan kearifan, yang saya olah kembali khusus untuk mendapatkan kearifan dari sebuah cerita, sesuai topik tulisan saya. Yang pertama yang harus Anda lakukan adalah temukanlah tempat tertentu di mana Anda dapat menyendiri, di mana tidak akan ada orang yang dapat mengganggu. Yang kedua, Anda harus diam, tenang dan berkonsentrasi pada diri sendiri, lupakan permen karet, rokok atau apa saja selama sekitar setengah jam setiap hari. Kini, kosongkanlah pikiran Anda. Langkah ini jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan. Cobalah masuk, dan tidak memikirkan apa-apa. Sebaliknya, berkonsentrasilah hanya pada satu obyek. Yang dimaksudkan obyek dalam tulisan ini adalah bacaan Anda, sebuah cerita/peristiwa. Cobalah untuk tidak memikirkan apa-apa, sebab itulah yang menjadi rahasia keberhasilan. Tataplah  ke obyek, maksudnya merenungkan kembali isi cerita yang Anda baca tadi. Langkah ketiga, ajukan pertanyaan-pertanyaan, untuk dijawab sendiri (dialog sendiri) seputar bacaan Anda. ”Pada menit berikutnya Anda tidak akan memikirkan apa-apa, kecuali konsentrasi pada dialog Anda tentang bacaan Anda”. Langkah keempat, ringkaskan makna, manfaat dan kearifan yang diperoleh dari cerita yang Anda baca tadi.

Anda mungkin berkata, sebagai berikut : sepertinya membuang-buang waktu berharga saja; masih banyak hal yang harus dikerjakan; banyak masalah atau tekanan yang dihadapi; dst.

Tetapi, Rear Admiral Richard Byrd, seorang penjelajah dan petugas pada Pelayanan Ekspedisi Antartika Amerika Serikat pernah berkata, pada suatu malam keberangkatannya, “Justru pada malam-malam yang panjang dan sunyi di mana saya merasa sepi selama berada di kutub selatan itulah, saya mempelajari kekuatan yang timbul dari kesunyian. Nilai-nilai dan masalah-masalah kehidupan satu per satu terpecahkan ketika saya mencoba mendengarkan”.

Plautus, seorang pengarang Romawi berkata, “Jika anda mempunyai pikiran yang menyenangkan, anda bisa menikmati hidup”. Sangat disayangkan, bahwa banyak orang tidak mempunyai pikiran demikian. Nah, meditasi dalam Tiga S atau 3 K sanggup meringankan atau menyembuhkannya.

Suara itu membunuh ketajaman berpikir. Karena itu camkanlah untuk memiliki sikap mendengarkan, bukan untuk berpikir. Kesunyian bagaikan emas, bahkan kesunyian itu sendiri emas !

Jadi, untuk mendapatkan kearifan setelah membaca sebuah cerita adalah merenungkannya di tempat yang hening. Dalam keheningan, makna cerita mengalir dalam batin Anda. Inilah kesimpulannya ! Jangan ragu untuk mempraktikkannya. Bahkan Anda dapat memperluasnya dengan hasil bacaan atas berbagai peristiwa, kejadian, issu, humor di sekitar Anda. Anda akan dinilai bijak di tengah rekan kerja Anda, karena telah mampu bersikap secara positif terhadap semua cerita kehidupan sosial yang penuh rekayasa.

Tulisan berikut adalah , “Cerita Induk Ayam dan Anak Rajawali” Pembaca  melalui cerita ini akan dapat berlatih menggali makna, manfaat dan kearifan yang terkandung di baliknya. Selamat mencoba !

Sumber :

Holland, R, Talk And Grow Rich – Mendongkrak Penjualan Hanya Dengan Bicara, Gramedia, Jakarta, 1996.
Jati, R, Segelas Susu, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2005.
Kamari, FX, Kearifan, Cerita, Wejangan, dan Keheningan, Yayasan Indonesia -India, Yogyakarta, 2010.
Song. C.S, Sebutkan Nama-Nama Kami – Teologi Cerita dari Perspektif Asia, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1989.

1 komentar:

  1. Las Vegas Hotel and Casino - JRMH
    The casino and its sister resort, 제주 출장안마 Wynn Las Vegas, are set to open on July 1, the 충청남도 출장샵 casino said. 천안 출장안마 The resort's 정읍 출장안마 sister property, Encore 삼척 출장마사지 Boston Harbor,

    BalasHapus