Minggu, 18 Januari 2015

Cerita Segelas Susu


Suatu hari seorang bocah miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tetapi sayangnya, ia hanya mempunyai sedikit sekali uang.

Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi ketika seorang gadis sebaya dia membukan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Akhirnya, ia hanya meminta segelas air putih. Gadis itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar. Maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak tersebut.

Ia pun meminumnya perlahan, kemudian bertanya, ”Berapa hutang saya kepada anda?” “Kamu tidak berhutang apa pun kepada saya, “ jawabnya. “Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.” Anak itu menjawab, “Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.”

Saat Howard Kelly – anak kecil yang miskin itu – meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.

Tahun demi tahun berlalu.

Pada suatu hari, gadis tersebut – yang kini telah menjadi wanita dewasa – sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim pasien itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis. Dokter Howard Kelly dipanggil untuk konsultasi. Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi kekamar tempat pasien tersebut dirawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa dia usahakan untuk menolongnya.

Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, peperangan pun dapat dimenangkan. Kemudian dokter Kelly ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kwitansi tagihan yang harus dibayarkan  oleh pasien itu kepadanya. Setelah menerima lembar kwitansi tersebut, ia menuliskan sesuatu .

Kwitansi tersebut lalu dikirim ke kamar si pasien. Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu melunasinya seketika.

Namun akhirnya dengan menguatkan hati, ia membuka amplop kwitansi tersebut.. Sebuah tulisan pada kwitansi itu langsung menarik perhatiannya. Ia membaca sebuah tulisan tangan di sana : TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU. Tertanda, Dr. Howard Kelly (Anonim, dalam Rakito Jati, 2005:23-24).

Selamat beraksi - refleksi atas cerita di atas. Semoga Anda mendapatkan kearifan luar biasa dari cerita tersebut !
Di bawah adalah langkah atau panduan sebagaimana yang saya paparkan dalam tulisan terdahulu : Kearifan Di Balik Cerita, Menggali Kearifan Cerita Dengan Silence, Stillness, Solitude (3S) dan Langkah Membangun Silence, Stillness, Solitude (3S).

1.  Cari tempat dan waktu yang tenang untuk membantu konsentrasi selama membaca.
2.  Bacalah ceritanya pelan-pelan.
3.  Ajukan pertanyaan untuk dijawab sendiri.
4.  Ringkasan makna, manfaat, kearifan yang diperoleh dari cerita di atas.

Ikuti terus cerita menarik lainnya di edisi mendatang .............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar